Besok, tepatnya tanggal 17 Oktober 2019, film horor karya Joko Anwar yang berjudul Perempuan Tanah Jahanam akan dirilis. Mungkin ada sebagian dari kita yang sudah menunggu-nunggu motion picture ini. Atau mungkin malah ada yang sudah nonton saat premiere filmnya 3 hari yang lalu di Epicentrum Jakarta maupun Chiliad Galaxy Park Flix Bekasi? Buat yang belum, siap-siap nonton besok yuk! Tapi sebelumnya baca artikel OU dulu dong.

Mengenal Sang Sutradara

Siapa sih yang nggak tahu Joko Anwar? Film Perempuan Tanah Jahanam ini merupakan film kedelapan karya Joko Anwar, sutradara Indonesia yang sering menghasilkan film-motion picture ternama. Gundala yang baru saja rilis juga merupakan salah satu karyanya lho.

Keinginan dan semangat berkarya telah menyatu dengan jiwa dan raga hingga menjadi bagian dari rutinitas. Sifat kreatif sudah menjadi bagian dalam dirinya, tercermin melalui komitmen dan usaha dalam rangka menciptakan karya seni motion picture yang berkualitas. Perempuan Tanah Jahanam ini tidak terkecuali. Film ini dibuat dengan mencurahkan segenap pikiran, kreativitas, hati, emosi dan imajinasinya.

Sempat Ditunda Satu Dekade! Penasaran?

Joko Anwar mengaku sudah mempersiapkan film ini dari tahun 2009 yang lalu. Namun ia merasa belum siap untuk memulai produksi karena film ini membutuhkan teknik yang tinggi dan estetika yang halus. Ia pun merasa harus belajar lebih banyak sebelum menggarapnya.

Perempuan Tanah Jahanam akan menyapa kamu dengan kehalusan dan kelembutan estetika, audio serta nuansa supranatural psikologi yang begitu kental. Manuskrip naskah yang dikilik begitu lama untuk mencapai autentisitas telah selesai dan akan segera dihadirkan di bioskop mana saja. Berbagai macam keunikan pun akan kamu dapatkan setelah menontonnya. Unsur-unsur kebudayaan yang turut berperan serta menambah apik dengan nuansa mistis khas Indonesia. Alur yang begitu indah telah dituturkan dengan sangat menawan dengan kemudahan untuk dipahami segi ceritanya.

Karakter Maya yang diperankan oleh Tara Basro diceritakan tidak pernah tahu tentang masa lalunya. Hingga akhirnya ia menemukan selembar foto keluarganya yang sedang berdiri di depan sebuah rumah. Ia pun ingin mencari tahu tentang rumah tersebut dan berniat mengambil hak warisnya. Maya berpikiran untuk menjual rumah tersebut untuk modal hidup di kota. Udah ya, cukup segitu aja sinopsisnya! Biar kalian penasaran dan nonton aja filmnya. Hehehe… Oh ya, kabarnya hampir nggak ada sosok hantu seram yang ditampilkan di film ini lho. Meskipun begitu, tentunya picture show ini akan sangat memacu adrenalin penonton.

Fun Facts:

– Tayang pada 17 Oktober 2019.

– Hasil kerja sama tiga negara: Republic of indonesia, Amerika Serikat dan Korea Selatan.

– Diproduksi oleh Ivanhoe Pictures, CJ Entertainment, Base Entertainment dan Rapi Film bersama Logika Fantasi.

– Lokasi syuting film ini di desa-desa sekitar Malang, Gempol, Lumbang, Bromo, Lumajang, Ijen dan Banyuwangi.

– Diperankan oleh Tara Basro (Maya), Marissa Anita (Dini), Ario Bayu (Ki Saptadi) dan Asmara Abigail (Ratih), bersama Christine Hakim (Nyi Misni).

Jadi gimana? Kapan kamu mau nonton pic ini?

More than in OU pini

Sudah beberapa minggu sejak krisis kesehatan COVID-xix dinyatakan sebagai pandemi oleh World Health Arrangement (WHO). Sejak itu, hampir semua kantor dan perusahaan di seluruh dunia menerapkan sistem piece of work from domicile. Gimana dengan kamu? Udah hari keberapa kerja di rumah dan dihujani pekerjaan yang nggak kenal waktu dan conference call yang nggak abis-abis? Percaya deh, OU…

Berbagi konten yang artistik sekarang ini gampang banget. Sudah banyak aplikasi-aplikasi pendukung yang bikin konten kamu makin oke punya. Mau editing foto hingga video sekarang bisa dikerjakan oleh siapapun, termasuk kamu sendiri.

Ada kado tahun baru dari film keluarga Indonesia berupa sebuah pesawat kertas yang berisi pesan bagi masa depan. Ya, motion-picture show Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini atau disingkat NKCTHI merupakan sebuah film tentang surat yang Awan tulis khusus untuk anaknya di masa depan. Nggak hanya tentang pemikiran-pemikirannya, namun juga uneg-uneg tentang dunia kehidupan yang nano-nano…

Musisi elektronik asal London, Inggris bernama Honne mengusung genre synthpop, R&B kontemporer dan trip the light fantastic toe-pop. Andy Clutterbuck dan James Hatcher membentuk Honne di tahun 2014 yang meroket berkat album berjudul Warm On A Cold Nighttime di tahun 2016.    Menjelang akhir tahun 2019, bertempat di Livespace SCBD, Jakarta Selatan dilangsungkan konser duo Honne. Sebuah konser tur dunia…